100 kata berawalan huruf ‘J’

<p>Suatu hari Sultan merasa sungguh boring dan bete abis, jadi dia tanya<br /> si Kasim, “Kasimku, siapa paling pandai saat ini?” “Abunawas, Tuanku.” jawab si Kasim.<br /> Sultan pun manggil Abunawas dan baginda bertitah, “Kalau kamu pandai, coba buat satu cerita seratus kata tapi setiap kata mesti dimulai dengan huruf ‘J’.<br /> Abunawas terperanjat, tapi setelah berpikir, dia pun mulai bercerita:<br /> Jeng Juminten janda judes, jelek jerawatan, jari jempolnya jorok. Jeng juminten jajal jualan jamu jarak jauh Jogja-Jakarta. Jamu jagoannya:<br /> jamu jahe.“Jamu-jamuuu…, jamu jahe-jamu jaheee…!” Juminten jerit-jerit jajakan jamunya, jelajahi jalanan.Jariknya jatuh, Juminten jatuh jumpalitan. Jeng Juminten jerit-jerit: “Jarikku jatuh, jarikku jatuh…” Juminten jengkel, jualan jamunya jungkir-jungkiran, jadi jemu juga.<br /> Juminten jumpa Joko, jejaka Jawa, jomblo, juragan jengkol,<br /> jantan, juara judo. Jantungnya Jeng Juminten janda judes jadi jedag-jedug. Juminten janji jera jualan jamu, jadi julietnya Joko.<br /> Jukiman justru jadi jealous Juminten jadi juliet-nya Joko . Jukiman juga jejaka jomblo, jalang, juga jangkung. Julukannya, Jukiman Jago Joget. “Jieehhh, Joko jejaka Jawa, Jum?” joke-nya Juki. Jakunnya jadi jungkat-jungkit jelalatan jenguk Juminten. “Jangan jealous, Juk…” jawab Juminten.<br /> Jumat, Jukiman jambret, jagoannya jembatan Joglo jarinya jawil-jawil jerawatnya Juminten. Juminten jerit-jerit: “Jok, Joko, Jukiman jahil, jawil-jawil! !!” Joko jumping-in jalan, jembatan juga jemuran. Joko jegal Jukiman, Jebreeet…, Joko jotos Juki. Jidatnya Juki jenong, jadi jontor juga jendol… jeleekk. “Juki, jangan jahilin Juminten…!” jerit Joko. Jantungnya Juki jedot-jedotan, “Janji, Jok? Janji… Juki jera,” jawab Jukiman.<br /> Joko jadikan Juki join jualan jajan jejeran Juminten. Juki jadi jongosnya Joko-Juminten, jagain jongko, jualan jus jengkol jajanan jurumudi jurusan Jogja-Jombang, julukannya Jus Jengkol Juki<br /> “Jolly-jolly Jumper.”Jumpa lagi, jek!!<br /> <br /> JERINGATAN: Jgn joba-joba jikin jerita jayak jini</p>

Suatu hari Sultan merasa sungguh boring dan bete abis, jadi dia tanya si Kasim, “Kasimku, siapa paling pandai saat ini?” “Abunawas, Tuanku...

Nenek Genit

<p><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Seorang nenek genit masuk ke BI (Bank Indonesia) dgn sekoper uang.. Ia minta dipertemukan dgn Gubernur BI</span><br /> <span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">Nenek : "Saya akan buka rekening, dgn simpanan jumlah yg sangat besar!"...... </span><br /> <span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">Staff BI ragu, tp akhirnya membawa si ne</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">nek ke ruangan Gubernur BI..<br />GBI: "Brp banyak uang yg akan disimpan?"<br />Sambil meletakkan koper uang di meja,<br />Nenek: "Rp. 1 milyar!! Tunai !!"<br />Penasaranlah Pak GBI,<br />GBI: "Maaf, saya agak terkejut.. Dari mana ibu dapat uang tunai sebanyak ini?"<br />Nenek: "Saya menang tebak-tebakan.."<br />GBI: "Menebak macam apa, kok taruhannya besar sekali?"<br />Nenek: "Mau contoh? Saya yakin telur burungmu bentuknya kotak!"<br />GBI: "Apa?? Ini tebakan paling konyol yg pernah saya dengar.. Anda tak mungkin menang dgn tebakan seperti itu!"<br />Nenek: "Anda Berani bertaruh?"<br />GBI: "Siapa takut!! Saya bertaruh Rp. 50juta, krn saya tahu telur saya tdk kotak!"<br />Nenek: "Ok, ini menyangkut uang gede.. Bisa saya ajak pengacara ke sini besok jam 10 pagi?"<br />GBI: "Silahkan saja!"<br />Malamnya GBI, ia berdiri telanjang di depan cermin dan memastikan telurnya tidak kotak.. Sampai akhirnya dia yakin telurnya benar-benar bulat, tidak kotak.. Maka ia yakin besok bakal menang dan mendapatkan Rp. 50juta..<br />Tepat jam 10.00 pagi, nenek itu dtg dgn pengacara ternama dan terkenal.. Kemudian ia mengulang kesepakatan kemarin..<br />Nenek: "Rp. 50juta untuk tebakan telur burungmu yg kotak?"<br />Mengangguk setuju,<br />GBI: "Okay!!"<br />Nenek itu minta Gubernur buka celana spy semua bisa melihat bentuk telurnya.. Nenek meraih telur Gubernur dan merabanya...<br />GBI: "Yah, tak apalah.. Uang Rp. 50juta tidak kecil.. Biar ibu yakin telur saya tdk kotak.."<br />Pada detik yg sama saat nenek itu meraba telur Gubernur, pengacaranya terlihat lemas sambil membentur-benturkan kepalanya ke dinding..<br />GBI: "Ada apa dengan pengacara itu?"<br />Nenek ini menjawab kalem,<br />Nenek: "Ndak apa2.. Saya cuma bertaruh dengannya Rp.250 juta, bahwa jam 10.00 pagi ini saya bisa memegang telur Gubernur BI..!!" </span></p>

Seorang nenek genit masuk ke BI (Bank Indonesia) dgn sekoper uang.. Ia minta dipertemukan dgn Gubernur BI Nenek : "Saya akan buka reke...